SALAM KENAL

selamat datang di De Ajhonk Blog's, blog ini dibuat untuk semua orang yang ingin mencari materi tentang kepramukaan.jika terdapat kekeliruaan dalam materi di blog ini.silahkan anda menulis di bagian komentar.terima kasih.

Jumat, 23 Oktober 2009

teknik survival

Guna bertahan hidup di dalam situasi sulit, kita harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar kita dari apa saja yang tersedia di sekitar kita. Maka dari itu perlu penguasaan teknik-teknik survival, diantaranya teknik membuat api, teknik membuat shelter, teknik membuat trap, teknik mendapatkan air, teknik membuat jejak dan isyarat.

1. Api

Api tidak hanya berfungsi untuk memasak bahan makanan saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh kita. Selain itu dengan perapian kita dapat terhindar dari berbagai binatang. Binatang buas yang takut terhadap api antara lain : serigala, harimau, dan sebagainya.

Untuk menghangatkan tubuh, panas api akan lebih efektif menghangatkan tubuh jika kita membuat beberapa api kecil daripada membuat satu api besar.

Perapian yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar secara merata. Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang.

Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/bahan yang kering dan mudah terbakar. Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar.

Untuk mendapatkan api selain menggunakan alat khusus (korek api/pematik), juga dapat dilakukan dengan cara tradisional. Seperti menggesek-gesekan bahan kering dengan bahan kering lainnya. Letak keberhasilan pembuatan api tradisional yaitu dalam bentuk batang dan jenis bahan/kayu serta cara yang dilakukannya.

Teknik Membuat Api

Bunga api adalah tahap awal dalam pembuatan api. Selanjutnya ialah mengusahakan untuk menangkap bunga api dengan kawul atau ranting dan daun kering.

1. Mematik

Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.

Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.

2. Gergaji Api (Fire Saw)

Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian.

3. Fire Thong

Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api.

2 Shelter

Shelter ditujukan untuk melindungi survivor dari pengaruh alam, seperti panas, hujan, angin, dan dingin. Perlindungan ini dapat dibangun dari bahan-bahan yang sengaja dibawa ataupun dari bahan-bahan yang tersedia di alam (kayu, dedaunan, dll).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan shelter adalah :

  1. Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan.
  2. Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa shelter kita.
  3. Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat mengganggu kenyamanan beristirahat.
  4. Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi dalam kenyamanan kita.

Contoh barang bawaan yang dapat dijadikan shelter adalah ponco ataupun plastik berukuran kurang lebih 2×2 meter. Karena shelter yang dibangun dari ponco atau plastik kurang sempurna, maka dari itu selain memperhatkan empat hal diatas, perlu memperhatikan arah angin bertiup. Sehingga arah angin bertiup dapat dihalau oleh shelter yang kita bangun. Contoh bentuk shelter dapat dilihat melalui gambar.

Gambar bivak alam

Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai shelter yaitu gua, lekukan tebing/batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah, dan sebaginya.

Apabila memilih gua harap diyakini bahwa :

1. Gua tersebut bukan merupakan sarang binatang.

2. Gua tersebut tidak mengeluarkan gas beracun. Cara klasik mengetahuinya yaitu dengan menggunakan obor. Apabila obor dapat terus menyala di dalam gua, berarti gua tersebut aman dari gas beracun.

3. Gua tersebut terbebas dari bahaya longsor.

3 Trap

Salah satu keterampilan yang mendukung dalam melakukan kegiatan survival adalah keahlian membuat trap. Trap ini digunakan survivor untuk menangkap binatang untuk diambil dagingnya untuk dimakan. Membuat trap kadangkala memerlukan bahan lainya, seperti : karet, kawat, tali, dan sebagainya. Maka dari itu barang-barang tersebut tersedia di dalam survival kit.

Dalam pembuatan trap, hendaknya diketahui hewan apa saja yang biasa lewat atau tinggal di daerah itu. Dengan mengetahui hewan apa yang akan ditangkap, kita dapat menyesuaikan jenis trap apa yang akan dibuat. Perlu diingat bahwa trap akan sia-sia jika binatang yang telah terperangkap dapat meloloskan diri. Maka dari itu pembuatan trap biasanya dalam bentuk yang sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang baik.

Trap sangat banyak jenis dan macamnya, karena dalam pembuatan trap tergnatung kepada kreasi survivor. Kita akan membahas lima jenis trap yang sering digunakan.

1. Trap Menggantung (Hanging Snare)

Perangkap model menggantung ini biasanya memanfaatkan :

a) Kelenturan dahan pohon.

b) Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.

c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnya tali akan menjerat.

Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar seperti : kelinci, ayam, bebek, dan lain lain.

2. Trap Tali Sederhana

Untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali sederhana yang diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberi umpan diikatkan pada dahan pohon atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.

3. Trap Lubang Penjerat

Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan perangkap lubang. Perangkap ini terdiri dari :

a) Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat dan diletakan mendatar.

b) Lubang perangkap yang digali, kedalamannya disesuaikan dengan hewan yang akan ditangkap. Mulut lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso diletakan di atas dedaunan tersebut.

c) Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso.

4. Trap Menimpa

Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang kecil lainya adalah perangkap menimpa. Perangkap ini memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Model ini dikenal dengan nama Deadfall Snare. Yang diperlukan dalam pembuatan perangkap ini adalah :

a) Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon lainya yang saling menopang.

b) Kayu pohon penopang yang saling berhubungan dengan batang pohon besar dan jika salah satu tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.

c) Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon penopang dan apabila tergerak, maka kayu pohon penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar akan jatuh menimpa.

5. Kombinasi Trap Lubang dengan Trap Menimpa

Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang perangkap dan perangkap menimpa. Perangkap ini terdiri dari :

a) Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.

b) Kayu pohon yang saling menopang.

c) Umpan.

d) Lubang perangkap lengkap dengan samarannya.

Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi ketika mangsa tertimpa batang, ia akan langsung masuk ke lubang.

4.4 Air

Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.

Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak.

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.

Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.

Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tubuhan seperti kantung semar.

Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.

Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

1. Air langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :

a) Hujan

Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.

b) Tanaman

Tanaman rambat dan rotan banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.

c) Air sungai dan mata air

Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.

d) Air kelapa

Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.

e) Kondensi Tanah

Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut :

1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.

2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.

3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.

4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.

5. Biarkan seharian.

2. Air tidak langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.

a) Lubang air

Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang

Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air :

1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.

2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.

Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.

Cara lain untuk mendapatkan air bersih adalah dengan membersihkan air yang keruh dengan mencampurkan zat-zat pembersih air yang dapat kita dapatkan di toko kimia. Cara itu sebagai berikut :

1. Campurkan tablet Halazone dengan air dan tunggu sepuluh sampai lima belas menit.

2. Campurkan dua hingga tiga tetes Iodine dengan seperempat liter air. Air dapat dimanfaatkan setelah tiga puluh menit.

3. Campurkan beberapa butir garam abu permanganate dengan air secukupnya. Reaksi sterilisasi dapat dilihat kira-kira dalam tiga puluh menit.

4. Campurkan bubuk pembersih (AGS) yang dijual di pasaran dengan air secukupnya.

4.5 Jejak dan Isyarat

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang survivor untuk terlepas dari keadaan survival adalah membuat jejak dan isyarat. Dengan harapan bahwa ada tim SAR yang akan menerima dan mengerti pesan kita. Dan akhirnya kita dapat terselamatkan.

Membuat jejak dan isyarat memerlukan tekhnik tertentu agar tim SAR dapat mengerti maksud dari jejak dan isyarat yang kita buat. Bahkan ada beberapa sandi internasional untuk memberikan pesan dengan menggunakan media tertentu atau bahasa tubuh.

Tanda yang biasa digunakan sebagai kode isyarat pertolongan adalah dari barang-barang yang berwarna mencolok dari daerah di sekitarnya, agar mudah terlihat. Atau dapat digantungkan di pucuk pohon tertinggi agar SAR udara dapat mengidentifikasinya.

Cara lainya adalah dengan menjemur pakaian yang berwarna mencolok di batu-batuan sungai. Cara ini dinilai efektif karena biasanya tim SAR akan menyisir daerah sungai untuk mencari korban.

Maka dari itu dalam melakukan perjalanan ke hutan, sebaiknya kita membawa barang atau pakaian yang warnanya mencolok seperti warna kuning dan lain-lain.

survival dan bivoack

Bivoack

Pendahuluan
Pengetahuan dasar yang harus dimiliki untuk setiap kegiatan lapangan (kegiatan di lama bebas) adalah pengetahua tentang “survival” (asal kata survive). Ada beberapa definisi / pengertian survival ini, antara lain :
a. Survival adalah tindakan paling awal yang di lakukan setiap mahluk hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman.
b. Survival adalah perjuangan untuk memperjuangkan bertahan hidup.

Salah satu permasalahan / Problema yang dihadapi dan bagaimana tindakan yang harus di lakukan bila kita dalam keadaan survival. Salah satu permasalahan yang sering di hadapi adalah masalah alam (cuaca, keadaan medan dan lain-lain)

Masalah alam ternyata juga dapat membahayakan jiwa manusia dan menyebabkan kematian, terutama factor “dingin”. Dingin terjadi karena temperatur di alam lebih rendah dari pada temperature tubuh kita. Tetapi yang di maksud dengan dingin sebagai penyebab dari kematian adalah penurunan suhu tubuh kita yang I kenal dengan nama “ Hypothermia”. Suhu tubuh normal berkisar antara 36 – 37derajat Celcius, penurunan sekitar 1-2 C saja dapat menyebabkan gangguan fungsi vital dari tubuh kita. Penurunan suhu tubuh ini iasanya terjadinya tanpa kita sadari.

Tindakan yang harus kita lakukan untuk melindungi tubuh kita dari pengaruh cuaca (dingin, panas, hujan, angin) di perlukan pengetahuan perlngkapan yang di gunakan dan cara membuat perlindungan sementara.

Cara membuat perlindungan sementara dalam perjalana ini diknal pula dengan istilah membuat BIVOACK yang di uraikan dalam materi ini.

Membuat perlindungan sementara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dengan mengingat hal-hal sebagai berikut ini :

* Idealnya bivoack dibuat dekat dengan air , dengan persediaan kayu yang cukup, namun mendirikan bivoack jangan terllu dekat dengan air bisa menyebabkan anda khawatir oleh adsnya suara serangga dan suara air yang mengalir dsapat menyembunyikan suara yang mungkin pertanda bahaya atau suara para penyelamat.
Pada sisi sungai carilah tanda-tanda air tinggi : wilayah gunung , arus deras bisa menjadi bah dlam beberapa menit. Bahkan pada tanah yang datar / rata jauhilah bekar aliran air walau bagaimanapun keringnya.

* Berusaha membuat tempat berlindung suatu titik ketinggian , terlindung dari angin dan tanahnya harus kering.
* Telitilah diatas anda apa ada sarang lebih ataubinatang lainnya dan kayu mati,/ lapuk yang bisa berakibat runtuh pada saat angin ribut atau badai. Menjauhlah dari pohon besar yang bisa di sambar petir.
* Pilihlah tempat yang datar dan bebas dari batu-batuan.
* jangan mendirikan bivoack di sepanjang jejak, jika anda tidak ingin di ganggu binatang atau oleh yang lainnya , yakinlah bahwa bivoack anda jauh dari kawanan hewan yang pulang kesarang mereka.
* Jangan lupa jugaperhatikan arah mata angin ( digunung angin pada malam hari sangat dingin)

Tempat yang tidak baik untuk membuat perlindungan sementara / bivoack
1. Puncak bukit yang terbuka/ langsung terkena angin (pindahlah dan cari bivoack / tempat berlindung di tempat yang jauh dari terpaan angina.
2. Dasar lembah dan lekukan yang dalam, karena dapat menyebabkan tertutp kabut, khususnya jika langit cerah , lebih aman dari kebekuan pada malam hari.
3. Sisi bukin dimana tanah terasa lembab
4. tebing yang langsung menuju air,/ di mana rute tempat binatang.

Macam-macam / bentuk membuat bivoack
Macam atau bentuk bivoack yang anda buat tergantu dari kondisi dan bahan yang tersedia dan tergantung pula dari berapa lama anda memerlukannya, Buatlah bivoack sementara jika anda ingin membangun yang lebih bangus dan lebih permanen.

Jika anda mmutuskan untuk tinggal lebih lama dan menunggu pertolongan, jenis bivoack
Yang berjangka waktu lama dapat di bangun dan di perbaiki apabila waktu dan tenaga mengizinkan.

Untuk mereka yang berjalan demi keselamatan, bivoack sementara dapat di bangun pada setiap tempat pemberhentian.

Bivoack yang lebih permanen akan layak bagi yang sakit atau terluka, atau bagi yang harus istirahat untuk mengembalikan kekuatan tenaga mereka , atau bilamana perlu menunggu cuaca cerah sebelum melanjutkan perjalanan.

Bivoack sistem cepat
Jika tidak ada bahan-bahan tesedia untuk mendirikan bivoackgunakan penutup atau pelindung yang tersedia, misalnya : batu karang yang menggantung/ miring dan menonjol yang dapat menolong dari angin dan hujan. Pada tempat yang benar-benar datar, arahkan punggung anda pada angin dan susun peralatan di belkang anda untuk menaan angin.

Bivoack dengan menggunakan dahan kayu / pohon
Gunakan dahan yang menyapu tanah,atau dahan yang patah sebagai dasar bahan pelindung dari angina, tetapi yakinlah bahwa dahan itu benar-benar tidak patah yang biasa menimpa tubuh anda.
Buatlah jalinan / lekukan pada ranting-ranting agar pnutupnya lebih padat, semak belukar lebih cocok utuk teknik ini dari pada pepohonan, karena memrlukan jalinan untuk menahan hujan. Buatlah bivoack yang mirip dengan menggunakan tali sebagai cabang lain dimana merupakan cabang dari batang. (gambar a)


Bivoack dari akar
Akar yang berserabut dan kuat pada pohon membuat rintangan yang bagus dari angina dam badai, jika mereka pada sudut yang tepat terhadap angin, Pengisian pada tempat antara akar biasanya membuat bvoack lebih efektif, dan mendukung untuk mendirikan bivoack yamh lebih nyata dari bahan-bahan yang lain.

Menggunakan lubang alam.
Lekukan yang dangkal pada tanah akan memberikan perlindungan dari angin dan dapat mengurahi usaha dalam mendirikan bivoack. Tetapi harus di perhatikan juga bahwa lubang anda buat juga tidak terlalu dekat dengan aliran air, khususnya juka lubang tersebut berada pada sebuah lereng.
Buatlah atap untuk melindungi anda dari hujan dan menjaga kehangatan. Cabang-cabang pohon yang kuat di tempatkan melintang, juga dapat ditempatkan batang-batang kayu melintang di atasnya dan ranting –ranting serta batang-batang dapat di timbun untuk memberikan lapisan terhadap atap sehingga air dapat mengalir, perkuatlah dengan rumput atau dedaunan.



Bivoack dari batang yang roboh
Batang pohon membuat penahan angina yang berguna, jika berada pada sudut yang tepat terhadap angin. Dengan batang kecil buatlah lubang pada tanah, batang pohon juga merupakan pendukung yang bagus sebagai atap dlam bentuk miring.



Batu rintangan penghalang
Sebuat bivoack akan lebih nyaman apabila anda dapat duduk dan berbaring di dalamnya , jadi naikkan / tingkatkan ketinggiannya denagn membangun dinding yang berasal dari batu d sekitar lubang, Tutup celah-celah antara batu dengan daun-daunan dan rumput di gabung / di campur dengan Lumpur dan simpangkan aliran air disekitar bivoack.



Bivoack dengan pohon muda
Jika tersedia pohon yang tumbuh pilih 2 batang, bersihkan tanah di sekitarnya dan ikatlah ujung-ujungnya agar berbentuk kerangka untuk ditutupi. Berilah sisinya dari penutup itu dengan batu atau dengan batang kayu,
Anda dapay membuat bivoack yang sama dengan cabang pohon yang dapat di bengkokkan ke tanah.


Bivoack Sheet
Dengan jas hujan (poncho), selembar palstik atau kanvas, anda denagn cepat dan mudah membuat sejumlah bivoack yang berbeda dan cukup sampai anda dapat membuat yang lebih efisien
Membuat bivoack dengan alam. Gambar (a) atau membuat bivoack segitiga dengan sengan puncak kearah angina. GAmbar (b) .Topanglah atau berilah beban di pinggirnya, Jika cukup panjang gulunglah penutup itu kearah (bawah) anda, sehingga menahan permukaannya dari air.Gambar(c).
Gunakanlah rumput keringa atau pohon pakis sebagai alas tidur. Jangan berbaring pada tanah yang dingin dan lembab.



Tepee
Sangat dikenal berasal dari amerika utara, Tepee ada pada banyak kebudayaan, tipe tercepat untuk menegakkannya adalah dengan tiga sudut atau lebih, Ikatlah untuk membuat kerucut, dapat diikat pada tanah dan dinaikan menuju tempat sebelum ditutup dengan kulit, sejenis kulit pohon atau penutup lain, berilah lubang pada ujungnya sebagai ventilasi.



Tepee parasut.
Sebuah parasut, di gantung bagian tengahnya, membuat tepe langsung jadi pakulah sisi-sisinya.



Dinding batang kayu dan layer (penutup)
Mudah untuk membangun dinding dengan menimbun batang kayu diantara bagian atas menuju tanah dan (jika mungkin) ikatlah bagian atasnya, tutuplah untuk menahan angin dan hujan ini sangat cocok untuk membuat satu sisi bivoack, untuk menahan panas yang lansung dari api, jka batu besar tidak tersedia gunakan metode ini untuk membendung arus



Penutup
Buatlah tiang / ancak dan penutup yang di tenun untuk atap atau dinding dari pohon muda, batang tanaman, rumput-rumput dan daun-daun yang berukuran panjang

Pertama-tama, buatlah kerangkanya yang bersal dari bahan-bahan yang dapat di bengkokkan, bahkan untuk tempat menempelnya kulit pohon , Ikat penonpangnya, bengkokkanlah / lekukanlah bahan-bahan yang mudah utuk di bengkokkan.
Jika tidak ada pengikat yang tersedia, Tompnglah secara vertical, kerah tanah dan dan jalinlah batang pohon muda diantaranya, Tutupi dengan tanah dan rumput, daun yang sangat besar, tali atau pemberat, atau pengait, dapat di tutup sebagian seperti lantai atau untuk menahan hujan



Bivoack terbuka yang berbentuk miring
Dirikanlah dengan posisi horisontalantara pohon atau pendukung lainnya, pada arah angina miringkanlah kayu, atau didikat pada sisi 45 derajat untuk membuat atap.Tambahkanlah dinding jika perlu (a)
Taruh apai pada tempat menuju arah angina.Tambahkan batang-bantangan disisinya dan buatlah reflector (sebagai trik) (b) pada sisi lain yakinlah bahwa anda mendapat kehangatan



Bivoack Tropikal
Pada hutan hujan tropis , tanahnya lembab dan terdapat kehidupan seperti kehidupan serangga, lintah dan kehidupan lainyang tidak diinginkan. Daripada tidur ditanah anda lebih baik tidur ditempat yang lebih tinggi, konsekuensinya anda harus membuat bivoack yang lebih tinggi.

Jika anda tidak berada pada tempat yang tidak terlalu tinggi, anda kurang terlindung, daun palem, daun pisang, dan daun berukuran besar lainnya sangat bagus untuk atap atau dinding
• daun dengan tiga helai di potong seperti ini (e) dapat dikaitkan pada rangka tanpa memasang pada yang lain untuk menempatkannya pada tempatnya (f)


• Daun gajah dan daun berukuran besar lainnya dapat disisipkan diantara batang-batang yang melintang (g). Hanya sejumlah kecil saja yang di perlukan utuk membuat bivoack dengan cepat


• daun yang berukuran panjang dapat dijahit dengan tanaman yang merambat (h).


• daun palem dan daun yang berukuran panjang lainnya dapat dilakukan dengan menggantungnya pada batang dan ujung atas daun, dimana ditaruh dengan bantuan daun berikutnya (i).



Bambu
Tanaman berbatang besar ini, sesungguhnya rumput, adalah merupakan bahan yang bia berubah-ubah dan dapat digunakan untuk bagian atas, lantai, atap dan didnding.

Bambu raksasa yang berukuran lebih dari 30 meter (100kaki) dan diameter 30cm (satu kaki) adal tanaman asia yang ditemukan didaerah lembab dari India sampai ke Cina yaitupada dataran rendah dan lereng gunung, tetapi tetapi ada jenis asli yang berasal dari Afrika dan Australia dan dua jenis di temukan dibagian selatan Amerika Serikat
• belahan bambu secara vertical untuk membuat atap dan selokan untuk menampung air hujan, Batang yang sudah dibelah, direbahkan secara bersusun satu sama lain, membentuk sederhana seperti genteng menahan air.
• Ratakan bamboo yang sudah dibelah itu untuk dinding, lantai atau papan dengan memotong secara vertical dengan ukuran 1.25cm (setengah inci)
• Lembaran kertas pada bongkol bamboo dapat juga di gunakan sebagai bahan atap.



Peringatan :
Hati-hati ketika mengumpulkan bambu, bambu tumbuh di rumput yang sering kali merupakan kumpulan yang tidak teratur.Beberapa batang dibawah menekan ketika di potong, Roboh dengan kuat, pecah menjadi serpihan-serpihan yang tajam. Bambu yang di belah bisa menjadi tajam dan dapat menyebabkan luka yang serius. Kulit bagian bawah pada bambu terdapat semacam bulu / rambut halus yang dapat menyebabkan iritasi kulit.